Reaksi-reaksi kimia

ExacT Alvintar
0


Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat yaitu produk (hasil reaksi) terbentuk dari beberapa zat yaitu pereaksi. Reaksi kimia dapat diketahui dengan mengamati perubahan-perubahan. Perubahan tersebut antara lain:

1.     *)Terjadinya perubahan warna.
Suatu reaksi kimia dapat menghasilkan perubahan warna. Pada reaksi kimia, warna zat pereaksi dan hasil reaksi dapat berbeda pada reaksi tertentu. Seperti Kalium Dikromat (K2Cr2O7) zat pengoksida kuat ini merupakan zat padat jingga merah, yang menghasilkan larutan jingga dalam air. Dalam larutan asan kuat, ion Dikromat direduksi menjadi kromium (III). Larutan menjadi hijau muda yang berasal dari ion Cr3+ .
2.   *)   Terjadinya perubahan suhu
Reaksi kimia juga dapat diketahui dengan adanya perubahan suhu. Suhu awal pencampuran zat pereaksi dengan suhu akhir zat hasil reaksi akan brbeda. Perubahan suhu dapat terjadi karena adanya proses pemutusan maupun pembentukan ikatan antar reaktan-reaktan yang bereaksi. Seperti pada reaksi HCl dan NaOH, reaksi tersebut menghasilkan panas.
3.   *)   Terbentuknya gas.
Dalam reaksi kimia, akan terdapat gas yang terbentuk dalam beberapa reaksi. Sseperti reaksi anatara aluminium dengan basa kuat (hidroksida-hidroksida alkali) akan terbentuk larutan Tetrahidroksoaluminat.
Al(s) + OH-(aq) + 6 H2O(l)  -->     2 [ Al (OH)4]-(aq) + 3 H2  (g)
4.   *)   Terbentuknya endapan
Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis kimia anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagi suatu fase padat keluar dari larutan. Terbentuknya endapan karena larutan melewati titik jenuh.

Reaksi-reaksi kimia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.    *)    Reaksi Pembentukan
Jenis pertama ialah reaksi Pembentukan satu jenis senyawa dari dua zat atau lebih.
A + B      -->   AB

2.    *)  Reaksi penguraian
Jenis kedua yaitu reaksi penguraian, yaitu terpecahnya satu senyawa menjadi dua zat atau lebih, biasanya dengan memasak kalor.
AB          -->    A + B

3.   *)   Reaksi Metatesis
Jenis reaksi ketiga dinamakan metatesis atau reaksi pergantian rangkap dua. Zat dalam larutan akan bertukar pasangan, artinya anion dari salah satu zat bertukar dengan senyawa lain.
AX + BZ        -->      AZ+ BX

4.   *)   Reaksi pergantian
Jenis reaksi keempat yaitu reaksi pergantian, disini satu unsure menggantikan unsur lainnya dalam senyawa. Unsur yang digantikan adalah yang letaknya lebih bawah dalam deret elektronegatif ( Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au).
A + BZ        -->      AZ + B

5.  *)    Reaksi penetralan
 Jenis reaksi kelima adalah reaksi netralisasi atau penetralan. Asam dan basa bereaksi membentuk garam dan air.
HX + BOH       -->       BX + H2O
CH3OOH(aq) + NaOH(aq)  --> NaCH3COO(aq) + H2O(s)

Reaksi netralisasi sesungguhnya adalah jenis khusus dari reaksi prgantian rangkap. Dengan satu kation hydrogen dan satu jenis anion hidroksida. Hodrogen dalam asam menetralkan hidroksida dalam basa untuk membenatuk air. Menurut teori Arrhenius, suatu reaksi netralisasi meliputi penggabungan natara ion hydrogen dan ion hidroksida untuk menghasilkan adanya air, dalam hal ini asam “yang tak berdisoiasi” bereaksi langsung dengan ion-ion hidroksil, yang berada dalam fase padat.
Bronsted-Lowry menjelaskan bahwa reaksi netralisasi sebenarnya adalah reaskis antara ion hidronium (H3O+) dan hidroksida (OH-).

6.   *)   Reaksi pengendapan.
Jenis selanjutnya adalah reaksi pengendapan. Endapan terbentuk jika larutan (hasil reaksi) menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (s) suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekananan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dann pada komposisi pelarutnya..
Al3+(aq) + 3OH-(aq) --> Al(OH)3 (s)
Untuk mengetahui suatu reaksi akan mengendap atau tidak bisa diketahui dengan menghitung Ksp dan Qc nya. Ksp dan Qc adalah hasil kali kelarutan ion-ion yang di pangkatkan koefisiennya.
            Ksp Al(OH)3 = [Al3+][OH-]3
Jika
Qc < Ksp maka larutan belum jenuh
Qc = Ksp maka larutan tepat jenuh
Qc > Ksp maka akan terbentuk endapan

7.   *)   Reaksi reduksi dan Oksidasi (Redoks).
Dalam reaksi kimia, terdapat sejumlah reaksi dalam mana keadaan oksidasi berubah, yang disertai pertukaran electron antara pereaksi. Ini disebut reaksi oksidasi-reduksi, atau disingkat redoks. Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilanganya satu elketron atau lebih dalam  zat (atom, ion, molekul). Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu electron atau lebih oleh zat (atom, ion, molekul). Bila suatu unsure dioksidasi keadaan oksidasinya berubah harga ke harga yang lebih positif. Bila suatu unsure direduksi, keadaan oksidasinya menjadi lebih negatif.
Contohnya adalah asam oksalat, dimasukkan kalium permanganat
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) --> Mn2+(aq) + 2CO2(G)


2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+(aq) --> 2Mn2+(aq) + 10CO2(G) + 8H2O(l)
     Asam Oksalat mengalami oksidasi, karena bilangan oksidasinya mengalami kenaikan, sedangkan ion permanganat mengalami reduksi, karena bilangan oksidasinya mengalami penurunan.


8.   *)   Reaksi pembentukan kompleks
                  Jenis reaksi yang kedelapan adalah reaksi pembnetukan kompleks. Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom pusat (ion pusat) dan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu. Atom pusat ini di tandai oleh bilangan koordinasi, yang mnyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom ion pusat dalam apa yang disebut bulatan koordinasi, yang masing-masing dapat dihuni satu ligan (monodentat) atau banyak (polidentat). Pembentukan kompleks sering dipaki untuk pemisahan atau identifikasi. Salah satu fenomena paling umum yang muncul bila ion kompleks terbentuk adalah perubahan warna larutan. Beberapa contoh ion kompleks:
Cu2+ +            4NH3      -->        [Cu (NH3)4]2+
Atom pusat     ligan                     (ion kompleks)
Biru                                                biru tua

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)